JAWABAN_SOAL NO.1_UTS_SEDM__MUHKLISOH_NIM_202401052

 JAWABAN SOAL 1
Tujuan mempelajari Sejarah Ekonomi Dunia Melayu (SEDM) adalah membekalkan mahasiswa dengan pengetahuan dasar tentang bagaimana ruang lingkup SEDM, Bangsa Melayu, perdagangan rempah, sutra, selat kecil menjadi rebutan bernama Selat Melaka dan kejayaan dagang kerajaan maritim Kepulauan Nusantara. Apalagi SEDM adalah menjadi mata kuliah distingsi STIE Syariah Bengkalis yang kini berubah menjadi Institut.
Soal:
Bagaimana pandangan dan analisis anda terkait dengan SEDM dalam kaitannya dengan eksistensi orang Melayu dalam mewarisi kebesaran, keberhasilan dan pola pandangan atas strategisnya kawasan ini dalam implementasinya dengan masa kini, jelaskan?


Jawaban :

Berikut adalah analisis mengenai SEDM dan relevansinya dalam menjaga eksistensi orang Melayu serta warisan kebesaran dan keberhasilan mereka:

1. Pelestarian Identitas dan Budaya Melayu

SEDM dalam konteks masyarakat Melayu seharusnya mencakup pelestarian budaya dan identitas lokal, termasuk bahasa, adat istiadat, dan nilai-nilai agama yang telah mengakar di wilayah Selat Malaka. Orang Melayu memiliki sejarah panjang sebagai pelaut, pedagang, dan pemimpin di kawasan ini, dan warisan budaya mereka adalah bagian penting dari identitas kawasan Selat Malaka. Melalui SEDM, eksistensi masyarakat Melayu dapat diperkuat dengan mendukung pelestarian warisan budaya, termasuk tradisi maritim dan adat perdagangan. Hal ini juga dapat mendorong pariwisata budaya sebagai sumber ekonomi yang memperkenalkan tradisi Melayu kepada dunia.

2. Pemanfaatan Kawasan sebagai Jalur Ekonomi Global

Dalam konteks modern, Selat Malaka tetap menjadi salah satu jalur perdagangan tersibuk di dunia. SEDM dapat membantu masyarakat Melayu memanfaatkan posisi strategis ini dengan mengembangkan infrastruktur perdagangan dan logistik yang mendukung ekonomi lokal tanpa merusak ekosistem lingkungan. Kawasan Melayu dapat mengambil peran lebih besar dalam pengelolaan pelabuhan, industri maritim, dan jasa logistik, sehingga keuntungan ekonomi dari jalur ini juga dapat dinikmati oleh masyarakat Melayu secara langsung. Pendekatan ini mempertimbangkan pentingnya partisipasi masyarakat lokal dalam ekonomi global melalui pelibatan mereka di bidang perdagangan dan transportasi laut.

3. Pengelolaan Sumber Daya Alam secara Berkelanjutan

SEDM dalam konteks ini harus memastikan bahwa pemanfaatan sumber daya alam di kawasan Melayu dilakukan secara berkelanjutan. Kawasan sekitar Selat Malaka kaya akan sumber daya alam seperti perikanan, hutan bakau, dan sumber daya mineral. Orang Melayu secara tradisional telah bergantung pada perairan dan hutan untuk kehidupan mereka. Pendekatan SEDM yang berbasis pada prinsip kelestarian lingkungan bisa membantu menjaga sumber daya ini bagi generasi mendatang, sekaligus mendukung keberhasilan ekonomi masyarakat Melayu. Pelestarian lingkungan bukan hanya bermanfaat secara ekologi, tetapi juga mempertahankan warisan sumber daya yang menjadi basis kehidupan tradisional Melayu.

4. Penguatan Kearifan Lokal dalam Tata Kelola Wilayah

Salah satu warisan penting yang dimiliki masyarakat Melayu adalah kearifan lokal yang mencakup cara mereka mengelola sumber daya alam, berinteraksi dengan lingkungan, dan menjaga keseimbangan ekosistem. Kearifan lokal ini bisa diintegrasikan ke dalam SEDM untuk memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan tidak merusak keseimbangan alam. Sebagai contoh, praktik masyarakat Melayu dalam menjaga hutan bakau sebagai penyangga ekosistem dapat diadopsi dalam program restorasi dan perlindungan hutan pesisir. Kearifan ini dapat memperkuat SEDM dengan pendekatan yang lebih sesuai dan efektif secara lokal dalam mempertahankan kelestarian alam serta warisan budaya Melayu.

5. Pengaruh Sosial-Politik dan Kedaulatan Ekonomi Lokal

Di era modern, banyak wilayah di Selat Malaka yang berada di bawah pengaruh ekonomi negara-negara besar atau perusahaan multinasional. Melalui SEDM, masyarakat Melayu dapat memperkuat posisi mereka dalam tata kelola ekonomi lokal dan pengambilan keputusan, serta meningkatkan kedaulatan ekonomi mereka. Misalnya, SEDM dapat membantu mendorong kebijakan yang mengutamakan pengusaha lokal Melayu dalam sektor maritim dan pariwisata. Dengan demikian, orang Melayu dapat mempertahankan peran sentral di kawasan ini dan tidak sekadar menjadi pengamat dalam pengelolaan ekonomi yang terjadi di wilayah mereka.

6. Pendidikan dan Inovasi sebagai Warisan Berkelanjutan

Implementasi SEDM juga mencakup peningkatan pendidikan dan inovasi bagi masyarakat Melayu untuk menghadapi tantangan modern. Mengingat pentingnya Selat Malaka sebagai pusat ekonomi, peningkatan kapasitas masyarakat lokal di bidang ilmu kelautan, teknologi maritim, dan perdagangan internasional sangat relevan. Inovasi dalam pengelolaan lingkungan dan perdagangan berbasis digital dapat menjadi peluang besar bagi masyarakat Melayu untuk tetap relevan dalam konteks perdagangan global. Program-program SEDM yang berfokus pada pendidikan dan pengembangan keterampilan dapat memberdayakan masyarakat Melayu agar dapat beradaptasi dengan perkembangan modern tanpa meninggalkan akar budaya mereka.

7. Kolaborasi Regional dan Internasional

Mengingat Selat Malaka merupakan kawasan lintas negara, pelaksanaan SEDM membutuhkan kolaborasi antarnegara dan pemerintah setempat di kawasan Melayu. Dengan kerjasama lintas batas, negara-negara di sekitar Selat Malaka, seperti Indonesia, Malaysia, dan Singapura, dapat bekerja sama untuk mengelola kawasan ini secara berkelanjutan. Kolaborasi internasional ini dapat menciptakan pengelolaan yang lebih baik terhadap ancaman seperti pencemaran laut, penangkapan ikan berlebihan, dan perdagangan manusia. Kerjasama ini sekaligus mendukung eksistensi masyarakat Melayu sebagai bagian dari solusi atas tantangan regional di Selat Malaka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JAWABAN_SOAL NO.3_UTS_III_ARTIKEL_SEDM__MUHKLISOH_NIM.202401052

JAWABAN_SOAL NO.2_UTS_SEDM__MUHKLISOH_NIM_202401052