SERUMPUN DALAM PANDANGAN ALAM DAN TAMADUN MELAYU

BAB 1

PENDAHULUAN

 

1.     PENGERTIAN ALAM MELAYU DAN TAMADUN MELAYU

Tamadun berasal dari kata Arab’maddana’ yang berarti membangun suatu kota, sesesorang, sekelompok masyarakat yang mempunyai peradaban. Kata Tamadun dapat diartikan kepada keadaan hidup bermasyarakat yang betambah maju. Istilah tamadun pertama kali digunakan oleh “Ibnu Khaldun”  pada abad ke – 14 dalam bukunya Al Muqaddimah li kitab al-‘ibar wa diwan al-mubtada’ wa al-khabar fi ayyam al-rab wa al-‘ajam wa al barbar.

Masyarakat di Alam Melayu lebih cenderung menggunakan kata tamadun dari pada kata kebudayaan. Karena asal kata tamadun itu sendiri dari Arab, maka orang Melayu selalu merujuk kepada asal kata yakni Arab sebagai asal datangya agama Islam yang menjadi keyakinan dan falsafah hidupnya. Hal ini telah dibuktikan dengan sebuah ungkapan yang secara nyata telah diakui oleh orang Melayu bahwa “Melayu identik dengan Islam. Maka orang melayu menggunakan istilah Tamadun guna menyebut kebudayaan.

Untuk mengetahui pertautan tamadun Melayu dan Islam tentu saja tidak terlepas dari adanya bukti nyata yang wujud ditengah kehidupan masyarakat Melayu. Bukti nyata yang dimaksud adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dari yang tiada menjadi ada, dari yang sedikit menjadi banyak, dari kelompok kecil menjadi kelompok besar, dari yang animisme menjadi Islamisme. Wilayah Melayu dan mayarakat Melayu mempunyai tamadun sendiri yakni tamadun Melayu karena sejak zaman dahulu orang Melayu telah membina dasar tradisi kebudayaan.

Ketika Islam telah menjadi panutan masyarakat Melayu, maka ajaran Islam yang dibawa oleh pedagang yang merangkap sebagai penyiar agama Islam telah menjadi panutan dan contoh bagi masyarakat Melayu. Untuk masa berikutnya tamadun Islam diikuti pula oleh masyarakat Melayu sehingga terjadi perpaduan antara tamadun Melayu dengan tamadun yang dibawa oleh penyiar Islam tersebut. Perpaduan kedua tamadun tersebut  akhirnya memunculkan tamadun baru yakni tamadun Melayu yang berdasarkan Islam. Salah satu ciri Utama adanya tamadun di wilayah Melayu adalah adanya pusat keramaian yang disebut dengan istilah bandar. Bandar adalah suatu unit politik, suatu pemukiman yang didiami oleh sejumlah penduduk atau suatu kelompok rumah tempat tinggal.

Mengenai Kedatangan Islam di Alam Melayu , teori Arab lebih diterima masyarakat  karena ddidukung oleh bukti yang nyata  dan sangat jelas adanya. Hubungan antara orang Arab dengan orang Melayu telah terjalin jauh sebelum Islam muncul dibumi Arab melalui kegiatan perdagangan. Para saudagar dan para pemeluk Islam sangat menyadari bahwa dakwah Islamiyah merupakan kewajiban bagi kaum muslimin dan muslimat di mana saja berada. Sebagaimana dikatakan bahwa masyarakat Melayu sangat fasih menyebut serta membaca Al-Qur’an dan aksara Arab-Melayu merupakan asimilasi dari aksara Arab.


BAB 2

PEMBAHASAN

 

2.     1 PENGERTIAN SERUMPUN

 

      Serumpun pertama kali digunakan pada tahun 1920-an oleh seorang penulis bernama Muhammad Haji Salleh dalam bukunya yang berjudul “Sajak-sajak Sejarah Melayu”. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan kesamaan budaya dan bahasa antara Malaysia, Brunei, Singapura, dan Indonesia.

      Namun, seiring berjalannya waktu, istilah negara serumpun semakin terbatas hanya untuk menggambarkan kesamaan antara Malaysia dan Indonesia saja. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti: Kesamaan Bahasa Bahasa Melayu adalah bahasa yang digunakan di Malaysia dan Indonesia. Meskipun terdapat sedikit perbedaan dalam penggunaan kata-kata dan dialek, namun dasar bahasa Melayu yang digunakan di kedua negara ini sama. Bahasa Melayu juga digunakan di Brunei dan Singapura, namun dalam bentuk yang sedikit berbeda.

      Serumpun adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kelompok yang memiliki kesamaan dalam bahasa, budaya, adat, atau asal-usul. Secara umum, serumpun menunjukkan hubungan erat antara komunitas atau negara yang berbagi sejarah dan karakteristik tertentu.

      Dalam konteks bahasa, istilah ini sering digunakan untuk menyebut bahasa yang berasal dari satu keluarga bahasa yang sama. Contohnya, bahasa Indonesia dan bahasa Melayu dianggap sebagai bahasa serumpun karena berbagi banyak kesamaan dalam struktur dan kosakata.

      Dalam konteks sosial dan budaya, istilah serumpun biasanya merujuk pada negara atau suku yang memiliki keterkaitan historis dan budaya yang kuat. Contohnya, Indonesia, Malaysia, dan Brunei sering disebut sebagai bangsa serumpun, karena memiliki kemiripan dalam bahasa, adat istiadat, serta tradisi.

 

 

 

2.     2  Jejak Warisan Rumpun Melayu

        Jejak Warisan Rumpun Melayu adalah topik yang menarik yang mencakup sejarah, budaya, dan peradaban masyarakat Melayu. Warisan ini dapat dilihat melalui berbagai aspek, seperti bahasa, seni, adat istiadat, dan pengaruh Islam dalam kehidupan masyarakat Melayu. Tamadun Melayu, misalnya, berkembang melalui perpaduan antara tradisi lokal dan ajaran Islam yang dibawa oleh pedagang Arab. Selain itu, penelitian arkeologis dan genetis juga telah menemukan jejak Proto Melayu di Nusantara, yang memberikan bukti tentang keberadaan dan budaya awal masyarakat Melayu.

           Jejak Warisan Rumpun Melayu di Indonesia mencerminkan perjalanan sejarah, budaya, dan identitas bangsa yang kaya. Warisan ini terlihat dalam berbagai aspek, seperti bahasa, seni, adat istiadat, dan pengaruh Islam. Bahasa Melayu, misalnya, telah menjadi dasar bagi Bahasa Indonesia, yang berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa

        Sejarah Melayu di Indonesia juga terkait erat dengan kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya, yang berpusat di Sumatera dan menjadi pusat perdagangan serta penyebaran budaya Melayu. Selain itu, jejak Melayu dapat ditemukan dalam tradisi masyarakat asli seperti suku Sakai dan Talang Mamak di Riau, yang merupakan keturunan Proto-Melayu. Warisan ini terus hidup melalui seni, sastra, dan adat istiadat yang masih dipraktikkan hingga kini.

2.    3 Catatan Petualang Eropa, China dan lainnya Tentang Kep Melayu

Sejak zaman dahulu, Kepulauan Melayu telah menarik perhatian para petualang dan penjelajah dari berbagai belahan dunia, termasuk Eropa dan China. Mereka datang untuk berdagang, menjelajahi wilayah yang eksotis, dan mencatat pengalaman mereka dalam bentuk laporan, jurnal, serta catatan perjalanan. Berikut beberapa contoh catatan petualang terkenal yang menggambarkan Kepulauan Melayu:

1.    Petualang Eropa

a.    Marco Polo (abad ke-13) Marco Polo, seorang penjelajah Venesia, dalam catatannya menyebutkan tentang Nusantara, terutama Sumatera, sebagai tempat yang kaya dengan sumber daya alam seperti rempah-rempah dan emas. Ia mencatat keanekaragaman budaya serta keberadaan kerajaan-kerajaan yang kuat.

b.    Tomé Pires (abad ke-16) Dalam karyanya Suma Oriental, Tomé Pires, seorang Portugis, memberikan gambaran tentang perdagangan di Selat Melaka serta kejayaan Kesultanan Melaka sebagai pusat dagang penting.

c.    Alfred Russel Wallace (abad ke-19) Wallace, seorang naturalis dari Inggris, menghabiskan banyak waktu menjelajahi Kepulauan Melayu. Karyanya The Malay Archipelago memberikan wawasan tentang kehidupan flora, fauna, dan masyarakat tempatan, serta mencetuskan gagasan evolusi yang kemudian menjadi bagian penting dalam ilmu biologi.

2.    Petualang China

a.    I-Ching (abad ke-7) Seorang biksu Buddha dari China yang mengunjungi Sriwijaya, mencatat perkembangan agama dan keilmuan di wilayah tersebut. Ia mengagumi sistem pendidikan agama Buddha yang berkembang pesat di Nusantara.

b.    Laksamana Cheng Ho (abad ke-15) Pemimpin armada laut Ming ini melakukan beberapa ekspedisi ke Nusantara dan menjalin hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan Melayu, termasuk Melaka. Catatan ekspedisinya menunjukkan interaksi budaya dan perdagangan antara China dan Kepulauan Melayu.

3.    Petualang dari Timur Tengah dan India

a.    Ibnu Battuta (abad ke-14) Seorang pengembara dari Maghribi (Maroko) yang mengunjungi Samudera Pasai dan mencatat perkembangan Islam di Nusantara. Ia menggambarkan raja dan masyarakat Melayu sebagai umat Islam yang taat serta terlibat dalam perdagangan internasional.

b.    Pedagang Gujarat dan Arab Para pedagang dari India dan Timur Tengah mencatat tentang kehidupan masyarakat Melayu, hubungan dagang, serta peranan Nusantara sebagai titik persinggahan utama dalam jalur perdagangan maritim dunia.

Catatan dari para petualang ini tidak hanya memberikan gambaran tentang kekayaan budaya dan ekonomi Kepulauan Melayu tetapi juga menunjukkan bagaimana wilayah ini menjadi pusat interaksi antara berbagai tamadun dunia.

 

2.4          Masa Depan Orang Melayu di Asia Tenggara

 

Masa depan orang Melayu di Asia Tenggara akan bergantung pada bagaimana mereka menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, mempertahankan warisan budaya, dan memanfaatkan peluang dalam dunia moden. Dengan populasi Melayu yang besar di Malaysia, Indonesia, Brunei, Singapura, Thailand, dan Filipina, masyarakat Melayu memiliki potensi besar untuk berkembang dalam berbagai aspek seperti ekonomi, pendidikan, politik, dan budaya.

1.    Identiti dan Warisan Budaya

a.    Orang Melayu akan terus menghadapi cabaran dalam mempertahankan identiti budaya mereka di tengah arus globalisasi.

b.    Usaha perlu dipertingkatkan dalam pendidikan dan pemuliharaan seni, bahasa, serta adat resam agar tidak hilang ditelan masa.

c.    Teknologi moden, seperti media sosial dan platform digital, dapat digunakan untuk memperkenalkan budaya Melayu ke dunia.

2.    Ekonomi dan Pembangunan

a.    Dengan sumber daya yang melimpah dan kedudukan strategik di Asia Tenggara, orang Melayu berpeluang besar untuk memimpin dalam sektor perdagangan, perniagaan, dan ekonomi digital.

b.    Sokongan terhadap industri kreatif, perusahaan kecil dan sederhana (PKS), serta keusahawanan boleh membantu masyarakat Melayu berkembang dalam ekonomi moden.

c.    Kerjasama ekonomi antara negara-negara serumpun dapat membuka peluang lebih besar untuk pelaburan dan kemajuan.

3.      Pendidikan dan Teknologi

a.    Pendidikan berkualiti tinggi akan menjadi kunci kejayaan masa depan orang Melayu. Peluang dalam bidang STEM (Sains, Teknologi, Kejuruteraan, dan Matematik) perlu diperkukuhkan.

b.    Penguasaan teknologi dan inovasi akan membantu masyarakat Melayu menyesuaikan diri dengan revolusi digital.

c.    Generasi muda perlu diberi pendedahan tentang kepentingan ilmu dan kemahiran yang relevan dengan dunia moden.

4.    Politik dan Kepimpinan

a.    Orang Melayu perlu terus aktif dalam kepimpinan politik dan pentadbiran untuk memastikan kepentingan mereka dijaga.

b.    Pemimpin Melayu perlu mengamalkan kepimpinan yang adil, progresif, dan inklusif untuk membawa masyarakat ke tahap yang lebih tinggi.

c.    Kesatuan antara negara-negara serumpun boleh memperkukuhkan pengaruh Melayu dalam arena politik serantau.

5.    Cabaran dan Peluang

a.    Perubahan sosial dan ekonomi, seperti urbanisasi dan peralihan tenaga kerja, mungkin membawa cabaran bagi masyarakat Melayu.

b.    Namun, dengan pemikiran yang terbuka, sikap inovatif, dan semangat gotong-royong, orang Melayu boleh menghadapi masa depan dengan penuh keyakinan.

Masyarakat Melayu memiliki sejarah panjang yang penuh kebijaksanaan dan kebolehan adaptasi. Dengan usaha berterusan dalam pendidikan, ekonomi, politik, dan budaya, mereka dapat terus maju dan memainkan peranan besar dalam membentuk masa depan Asia Tenggara.

 

2.5         Tantangan dan Harapan Budaya Melayu di Asia Tenggara

Budaya Melayu di Asia Tenggara menghadapi berbagai tantangan, tetapi juga memiliki banyak harapan untuk terus berkembang dan mempertahankan identiti serta keunikannya dalam dunia moden.

Tantangan Budaya Melayu

1.    Globalisasi dan Pengaruh Asing

a.    Arus globalisasi membawa masuk budaya luar yang kadang kala menyebabkan generasi muda kurang mengenali warisan budaya sendiri.

b.    Media sosial dan hiburan digital lebih banyak memperkenalkan budaya Barat daripada seni tradisional Melayu.

2.    Kemerosotan Penggunaan Bahasa Melayu

a.    Di beberapa negara seperti Singapura dan Thailand, penggunaan Bahasa Melayu semakin berkurang dalam kehidupan harian dan pendidikan.

b.    Kebergantungan pada bahasa asing terutama dalam bidang teknologi dan perniagaan membuat bahasa Melayu kurang dominan.

3.    Punahnya Kesenian dan Tradisi

a.    Seni tradisional seperti wayang kulit, tarian Melayu, dan permainan tradisional seperti gasing semakin jarang diamalkan.

b.    Generasi muda lebih cenderung kepada hiburan moden daripada mengenali seni budaya warisan.

4.    Urbanisasi dan Gaya Hidup Moden

a.    Perubahan pola hidup menyebabkan nilai-nilai seperti gotong-royong, adat kekeluargaan, dan hubungan erat antara masyarakat mulai berkurang.

b.    Kebergantungan pada teknologi juga mengubah cara orang Melayu berinteraksi dan menjalankan kehidupan bermasyarakat.

Harapan Masa Depan Budaya Melayu

1.    Pendidikan dan Pemuliharaan Warisan

a.    Perlu adanya usaha berterusan untuk memperkukuhkan pendidikan budaya dan sejarah Melayu di sekolah serta institusi akademik.

b.    Program pemuliharaan seni dan adat Melayu dapat menghidupkan kembali minat terhadap budaya sendiri.

2.    Penggunaan Teknologi untuk Menghidupkan Budaya

a.    Media sosial dan platform digital dapat digunakan untuk mempromosikan seni, adat, dan bahasa Melayu kepada generasi muda.

b.    Konten seperti filem, muzik, dan literatur berbasis budaya Melayu dapat menarik perhatian lebih luas.

3.    Kesatuan Rumpun Melayu

a.    Kerjasama antara negara-negara serumpun seperti Malaysia, Indonesia, Brunei, dan Singapura dalam mempromosikan budaya Melayu dapat memperkuat identiti bersama.

b.    Festival budaya, pertukaran seni, dan diplomasi budaya dapat membantu menjaga warisan Melayu.

4.    Peningkatan Ekonomi dan Industri Kreatif

a.    Ekonomi kreatif berbasis budaya Melayu, seperti batik, kerajinan tangan, dan kuliner tradisional, dapat dijadikan sebagai produk eksport yang bernilai tinggi.

b.    Industri filem, seni, dan hiburan Melayu yang berkualitas dapat menarik perhatian global.

Meskipun ada tantangan, budaya Melayu masih memiliki peluang besar untuk berkembang dan dikenali di pentas dunia. Dengan usaha yang berterusan dari masyarakat, pemimpin, dan generasi muda, warisan Melayu dapat terus lestari dan relevan dalam dunia moden.

 

2.6     Laksamana Hangtuah: Tak Melayu Hilang di Bumi

Laksamana Hang Tuah adalah salah satu tokoh legenda dalam sejarah Melayu yang dikenang kerana kebijaksanaan, keberanian, dan kesetiaannya kepada Kesultanan Melaka. Ungkapan "Tak Melayu Hilang di Bumi" yang dikaitkan dengannya menjadi simbol keteguhan dan jati diri bangsa Melayu dalam menghadapi cabaran.

Hang Tuah dan Kesultanan Melaka

1.  Hang Tuah berkhidmat sebagai laksamana, pemimpin angkatan laut Kesultanan Melaka, dan memainkan peranan penting dalam hubungan diplomatik serta pertahanan kerajaan.

2.  Beliau terkenal dengan kemahirannya dalam seni tempur dan strategi peperangan, serta sering dihantar sebagai utusan kerajaan ke luar negara.

3.  Kesetiaannya kepada Sultan Melaka diuji dalam beberapa peristiwa, termasuk konspirasi yang menyebabkan beliau hampir dihukum mati.

Makna "Tak Melayu Hilang di Bumi" Ungkapan ini sering diinterpretasikan sebagai simbol keteguhan bangsa Melayu dalam mempertahankan warisan, budaya, dan identiti mereka. Ia membawa makna bahawa masyarakat Melayu akan terus wujud dan berkembang walaupun menghadapi cabaran zaman.

 

Hang Tuah dalam Sejarah dan Mitologi

1.  Kisah Hang Tuah banyak dicatat dalam Hikayat Hang Tuah, sebuah karya sastera yang menggambarkan perjalanan hidupnya.

2.  Ada perdebatan tentang kewujudan Hang Tuah sebagai tokoh sejarah atau legenda, tetapi pengaruhnya tetap kuat dalam budaya Melayu.

3.  Persahabatannya dengan Hang Jebat dan konflik antara kesetiaan serta keadilan sering menjadi perbincangan tentang nilai kepemimpinan dan moral.

 

Warisan Hang Tuah dalam Dunia Moden

1.    Hang Tuah menjadi inspirasi dalam pendidikan, seni, dan kepimpinan Melayu.

2.    Banyak tempat, jalan, dan institusi menggunakan nama Hang Tuah sebagai penghormatan terhadap jasanya.

3.    Kisahnya terus diajarkan kepada generasi muda untuk memperkukuhkan semangat perjuangan dan kecintaan terhadap budaya Melayu.

Hang Tuah bukan sekadar legenda, tetapi lambang keagungan sejarah Melayu yang terus relevan hingga ke hari ini.

Daftar Pertanyaan

1.    Apa yang dimaksud dengan serumpun alam dan tamadun melayu?

2.    Sebutkan beberapa kerajaan yang mewarisi rumpun melayu ?

3.    Bagaimana masa depan orang melayu di asia tenggara?

4.    Apa tantangan dan harapan budaya melayu di asia tenggara?

5.    Sebutkan 3 warisan hangtuah di dunia moden? 



DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/34982508/Budaya_Serumpun_Alam_Melayu

https://copilot.microsoft.com/chats/mnW6GtEtU26q2gfQVEbtF

https://www.lembagaperadabanmelayu.org/uploads/1/1/7/5/11752418/sejarah_perkembangan_tamadun_melayu-_arof.pdf


Biodata Penulis:

Nama: Muhklisoh
NIM: 202401052
Prodi: Akuntansi syariahMata Kuliah: Alam dan Tamadun Dunia Melayu
Dosen Pengampu : H. Muhammad Isa Selamat, MA/Damawi, S. Sos.,M.I.Kom
Kampus: IsNJ (Istitut Syariah Negeri Junjungan Bengkalis)


Saya adalah mahasiswa Institut Syariah Negeri Junjungan Bengkalis ( ISNJ ) , Saat Ini Saya sedang menjalankan Semester 2 Dengan program studi Akuntansi Syariah. Saya lahir di Duri 18 Januari 1995 berdomisili di Kecamatan Mandau yang beralamat di  jalan alangwis, Kegiatan saya saat ini yaitu saya bekerja di salah satu instansi di Bengkalis tepat nya di SMPN 10 Mandau. Saya juga lulusan D-II (diploma)dari Akademi Komunitas Negeri Bengkalis (AKNB) Jurusan Komputer Akuntansi. Kerja sambil kuliah itu suatu tantangan yang besar tetapi tantangan yang besar adalah suatu peluang untuk tumbuh dah terus belajar jadi jangan pernah ragu dan putus asa untuk menggapai suatu mimpi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

JAWABAN_SOAL NO.3_UTS_III_ARTIKEL_SEDM__MUHKLISOH_NIM.202401052

JAWABAN UAS SOAL 1 DAN 2 SEDM_MUHKLISOH

JAWABAN_SOAL NO.2_UTS_SEDM__MUHKLISOH_NIM_202401052